JATAN (Japan Tropical Forest Action Network) melakukan kunjungan ke perusahaan perkebunan kelapa sawit dan basis SERBUNDO PT. Daya Labuan Indah Wilmar Group di Kab. Labuhanbatu. Perusahaan perkebunan tersebut dikenal sebagai role model karena terbuka dengan adanya kunjungan dari lembaga baik Nasional maupun International untuk mengunjungi perkebunan dan menjunjung tinggi minyak sawit berkelanjutan. Kunjungan yang dilakukan pada tanggal 7-8 Maret 2019 di ikuti 2 orang tim dari JATAN Jepang yakni satu orang penerjemah dan satu orang photografer serta 1 orang pendamping dari OPPUK.
Tujuan dari kunjungan Tim JATAN adalah untuk membuat media pembelajaran bagi pelajar sekolah dan mahasiswa di Jepang. Masyarakat Jepang terutama pelajar masih belum tahu kondisi dari perkebunan kelapa sawit mulai dari sawit dibibitkan, dirawat, dipanen dan diolah menjadi minyak sawit mentah dan akhirnya bahan baku diekspor ke perusahaan baik dalam negeri maupun luar negeri untuk diolah menjadi produk yang dikenal masyarakat seperti snack, sabun, kosmetik, bahan bakar alami, dsb. Dalam kesempatan kunjungan itu, tim dari Jepang tidak mengangkat isu yang memberatkan perusahaan atau dengan maksud dijadikan bahan kampanye, kunjungan yang dilakukan khusus untuk membuat media pembelajaran memperkenalkan sawit kepada masyarakat Jepang terutama pelajar.
Pada tanggal 7 Maret 2019, tim dari Jepang mengunjungi SERBUNDO (Serikat Buruh Perkebunan Indonesia) di kantor SERBUNDO, di mana kantor tersebut merupakan salah satu fasilitas yang diberikan perusahaan. 15 orang Pengurus Basis dan anggota SERBUNDO dari berbagai divisi dalam perkebunan turut hadir dalam pertemuan dan diskusi singkat tersebut. Ketua PB SERBUNDO PT. DLI memfasilitasi jalannya wawancara yang dilakukan tim Jepang kepada buruh yang juga anggota dari SERBUNDO mengenai kehidupan sehari-hari mulai dari bersiap berangkat kerja hingga waktu pulang kerja. Dialog berjalan lancar berkat ketersediaan penerjemah. Pertanyaan atau penjelasan berbahasa Jepang tidak menjadi kendala untuk dimengerti para buruh karena segera diterjemahkan.
Pada hari kedua, tim berkonsultasi dengan management perkebunan untuk meminta izin melakukan peliputan dan kunjungan biasa dalam perkebunan. Setelah mendapat izin dari
Management dan didampingi salah satu staf dari kantor perkebunan juga Ketua PB SERBUNDO PT. DLI, maka tim berangkat untuk mengambil foto buruh pemanen pada saat bekerja mulai dari memanen buah, mengutip berondolan dan mengangkut TBS serta berondolan menuju pinggir jalan untuk dimuat ke dalam truk dan diantarkan ke Pabrik Kelapa Sawit. Juga mengambil foto pekerja sprayer pada saat bekerja mulai dari mengisi tangki semprot dengan bahan pestisida dan mengaplikasikannya di sekitar pokok kelapa sawit. Selanjutnya, tim dipandu oleh staf kantor perkebunan untuk mengunjungi beberapa fasilitas perusahaan perkebunan yang dibangun untuk kepentingan buruh dan keluarganya seperti Sekolah Dasar, klinik,perumahan, Tempat Penitipan Anak, Gereja, Mesjid, dsb. Namun pada kesempatan tersebut, tim tidak diberikan izin untuk memasuki Pabrik Kelapa Sawit karena belum ada izin resmi dari perusahaan di pusat.
Setelah mendapat bahan yang cukup, tim selanjutnya berpamitan kepada managemnet perusahaan dan SERBUNDO. Selanjutnya tim mewawancarai petani sawit lokal di daerah Rantau Prapat untuk mengambil informasi dari sudut pandang yang berbeda untuk bahan media pembelajaran tersebut. Kunjungan, peliputan dan wawancara berjalan dengan baik dan tim dari Jepang menyampaikan kemungkinan untuk kunjungan selanjutnya untuk memperkaya informasi mengenai kelapa sawit.