Mahasiswi  Universitas Murdoch Australia dan Universitas Parahyangan Lakukan Penelitian di OPPUK

Susan de Groot Heupner, seorang mahasiswi  Universitas Murdoch, Australia dan Universitas Parahyangan  melakukan kunjungan ke OPPUK dan SERBUNDO. Susan sedang mengerjakan tugas lapangan sebagai bagian dari penelitiannya di kedua universitas tersebut sebagai kerjasama antara Indonesia dan Australia. Penelitian tersebut untuk mengetahui tentang pergerakan buruh di Sumatera Utara, khususnya investigasi tentang bentuk, struktur dan pergerakan serikat independen. Secara khusus focus pada mobilisasi buruh dan hubungannya dengan serikat.

Susan kuliah di Universitas Murdoch, Fakultas Managemen dan Pemerintahan, Degree of Honours di Ilmu Politik dan Hubungan Internasional. Selain itu, juga kuliah di Universitas Parahyangan Bandung, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, West Java Field Program research program The Australian Consortium for “In-country” Indonesian Studies (ACICIS). Judul tesisnya adalah ekploitasi dan teori ketahanan social dan peran gerakan buruh perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara.

Sebagai bagian dari penelitian, Susan akan bekerjasama dengan OPPUK dalam kunjungan ke lapangan untuk pemahaman lebih baik tentang kondisi buruh di perkebunan kelapa sawit, afiliasi buruh dengan serikat dan kondisi di lokasi tersebut yang membatasi keanggotaan serikat dan persatuan buruh.

Selama di lapangan, Susan berharap dapat merangkum pemahaman dari pengalaman buruh di sistem perkebunan dan memperoleh wawasan ke dalam persepsi buruh mengenai nilai dari asosiasi serikat.

Pertemuan Susan dengan OPPUK dihubungkan melalui perkenalannya dengan Tezar Pahlevie. Kemudian Pahlevie memperkenalkannya dengan Fitri yang bekerja di Rainforest Action Network (RAN) dan Shandi yang bekerja di OPPUK. Pada Februari 2015, Susan menghubungi Shandi dan memutuskan untuk berangkat ke Medan. Susan memutuskan memilih OPPUK karena ingin mengetahui lebih dalam tentang kondisi buruh perkebunan kelapa sawit dan OPPUK merupakan satu-satunya NGO yang focus menangani isu buruh perkebunan kelapa sawit.

Selama tinggal di Sumatera Utara, Susan sudah mengunjungi  buruh perkebunan kelapa sawit di  Labuhanbatu Selatan, Bahorok dan Deli Serdang untuk mendukung penelitiannya. Di Labuhanbatu Selatan, Susan mendapatkan pelajaran tentang strategi pergerakan buruh, hubungan diantara pimpinan buruh dengan anggotanya. Di Bahorok, Susan mengamati studi kasus tentang bagaimana masyarakat yang tidak bekerja memahami posisi mereka dalam perputaran ekonomi Indonesia dan dunia. Sedangkan di Deli Serdang, Susan memahami proses mengorganisir buruh, kesadaran buruh akan hak mereka dan peran serikat buruh dalam memperjuangkan hak buruh.

Saat ini Susan hanya melakukan penelitian di Sumut karena waktu studinya hanya setahun. Hal tersebut juga diputuskan setelah diskusi dengan kedua profesornya dari Universitas Parahyangan Indonesia dan Murdoch University di Australia. Mereka memutuskan satu area di Sumatera Utara karena cerita sejarah dan politik yang dimiliki Sumatera Utara.

Dengan penelitiannya, Susan bermaksud memberikan cayaha terang atas apa yang terjadi di system perkebunan dan bagaimana serikat buruh independen beroperasi di dalamnya. Penelitian ini merupakan upaya untuk memajukan perdebatan tentang buruh dalam sistem perkebunan di Indonesia di antara akademisi dan organisasi internasional.

Bagikan :